Welcome to my blog...blog ini dibuat sekedar untuk mengisi waktu dan Menyalurkan hobby saya yang suka berlama-lama depan komputer.

Rabu, 26 Agustus 2009

@Khasiat Emas dalam Penyembuhan Penyakit Kanker

. Rabu, 26 Agustus 2009

Unsur emas amat berharga, baik sebagai perhiasan maupun sebagai elemen diagnosis kedokteran atau digunakan untuk memberantas sel kanker. Spektrum pemanfaatannya dalam dunia kedokteran amat luas.

Unsur emas memiliki sifat fisika dan kimiawi amat mengagumkan. Karena itu, logam mulia ini bukan hanya menarik perhatian para perajin perhiasan dan pialang di bursa logam berharga tapi juga para peneliti kedokteran modern. Penggunaan emas sebagai sarana penyembuhan sebetulnya sudah setua umur peradaban yang memuja logam mulia ini. Namun sejauh ini, banyak metode penyembuhan menggunakan logam mulia semacam itu masih diragukan secara ilmiah. Banyak juga yang menjulukinya sebagai peninggalan ilmu perdukunan. Kini para peneliti kedokteran modern melakukan riset lebih intensif menyangkut khasiat emas dalam penyembuhan penyakit, khususnya penyakit kanker.

Lempengan Nano
Fokus utama penelitian kedokteran modern adalah varian baru dari unsur emas, yakni dalam bentuknya sebagai partikel emas berukuran nanometer. Bentuknya seperti batangan bulat dengan ukuran hanya 20 sampai 40 nanometer atau sepersejuta milimeter. Varian dari logam mulia emas yang disebut lempengan nano itu ditemukan secara tidak sengaja oleh para ilmuwan Taiwan pada tahun 1997 lalu. Sejak beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan mengetahui resepnya, untuk secara terarah menciptakan varian partikel emas itu dalam ukuran yang berbeda-beda.

Salah seorang pakarnya, Prof. Michael Cortie, guru besar teknologi nano di Universitas Teknik Sydney Australia, menuturkan proses pembuatan varian partikel batangan emas berukuran nano meter itu. “Kami mulai dengan emas kimiawi, yakni larutan garam emas. Kami tambahkan unsur sejenis sabun dalam jumlah cukup banyak. Kami bubuhkan juga senyawa ajaib berupa larutan perak nitrat, setelah itu dimasukan vitamin C. Kami tinggal duduk menunggu. Dan satu jam kemudian kami memperoleh larutan berwarna merah muda atau biru cerah lempengan emas ukuran nano.“

Sifat Teknis Partikel
Kedengarannya seperti resep tukang sihir atau dukun. Juga mengapa harus dicampurkan larutan perak nitrat, agar partikel emas itu dapat terbentuk, sejauh ini masih menjadi misteri. Yang jelas Prof. Michael Cortie masih terus melakukan penelitiannya. Terutama menyangkut sifat-sifat teknis dari partikel tersebut. “Larutan ini memiliki perilaku teknis amat mengagumkan. Terutama sifatnya jika melakukan interaksi dengan cahaya. Lempengan itu dapat menyerap cahaya secara efektif. Dengan begitu kita dapat merekayasa munculnya warna-warna dengan akurasi tinggi, dari merah hingga biru atau hijau, pokoknya seluruh spektrum warna,“ jelas Cortie.

Diagnosa Kanker
Gagasan pemanfaatan senyawa baru pertikel emas itu secara teknis amat beragam. Para peneliti di bidang elektronika dan komputer memikirkan kemungkinannya untuk pembuatan berbagai sensor baru, penyimpan data secara optik, untuk membuat layar televisi kristal cair-LCD atau juga pembuatan sel surya jenis baru yang jauh lebih efisien. Namun penemuan baru berupa partikel batangan emas berukuran nano meter itu juga amat menjanjikan bagi dunia kedokteran. Misalnya untuk metode baru diagnosa dini penyakit kanker prostata. Dalam tema ini, ukuran partikel emas memainkan peranan amat menentukan, karena dalam ukuran besaran tertentu partikel emas dapat menyerap dengan amat kuat sinar infra merah.

Lebih Tajam Dibanding Ultara Wave
Sifat partikel emas berukuran nano inilah yang hendak dimanfaatkan tim peneliti dari Institut Fraunhofer untuk Teknik Kedokteran Biologi di St. Ingbert Jerman, untuk metode terbaru diagnosiois penyakit kanker. Tim yang dipimpin Yvonne Kohl melakukan uji coba dengan menyuntikan larutan berisi partikel emas dalam konsentrasi kecil ke dalam jaringan tubuh pasien. Para peneliti sebelumnya melapisi partikel batangan emas ini dengan anti body, yang ibaratnya anjing pelacak untuk menemukan sel-sel kanker. Dengan itu, partikel emas bersangkutan secara terarah dapat dikendalikan untuk menempel pada sel kanker. Setelah itu, para peneliti menyinari jaringan bersangkutan menggunakan laser infra merah yang intensitasnya rendah. Yvonne Kohl menjelaskan, “Laser ini mengirimkan cahaya, yang kemudian diserap oleh partikel. Partikel memancarkan gelombang dan panas, yang selanjutnya ditangkap oleh sensor lainnya dan diubah menjadi sebuah sinyal.“

Dari sinyal ini dapat dibuat citra ultra wave, yang dapat menunjukkan dengan lebih jelas lagi jaringan tumor atau anak sebarnya yang berada jauh di bawah lapisan kulit. Citranya jauh lebih tajam ketimbang citra ultra wave yang dibuat dengan teknik yang saat ini sudah dikenal. “Salah satu keunggulannya, sinyal ini dapat menembus kulit amat dalam. Hingga tumor atau anak sebarnya yang berada jauhdi bawah lapisan kulit, dapat kami temukan,“ jelas Yvonne lebih lanjut.

Namun sejauh ini para peneliti baru dapat melakukan uji coba tersebut di laboratorium pada kultur jaringan. Yvonne Kohl mengharapkan, dalam waktu satu sampai dua tahun mendatang, dapat dimulai studi klinisnya. Dalam arti, metode terbaru itu sudah matang untuk diujicoba pada pasien tumor yang sebenarnya di rumah sakit atau di laboratorium.

Menghancurkan Sel Tumor
Sementara itu sejumlah peneliti lainnya juga memiliki gagasan yang berbeda, untuk pemanfaatan lempengan partikel emas dalam ukuran nanometer itu. Sejumlah kelompok peneliti hendak memanfaatkan lebih jauh lagi sifat kimiawi dan fisika dari partikel emas ini yang sudah menempel pada jaringan tumor. Bukan hanya untuk mengenali dan menegakkan diagnosisnya saja, melainkan juga untuk menghancurkan sel-sel tumor bersangkutan.

Guru besar teknologi nano dari Australia, Prof. Michael Cortie, menggambarkan metode penghancuran sel kanker yang sedang dikembangkan timnya: “Kami menyusupkan lempengan emas itu ke dalam sel tumor menggunakan anti body atau teknik lainnya. Jika posisi lempengannya sudah tepat, secara terarah kami pancarkan laser infra merah. Lempengan emas itu menyerap cahaya dan menjadi amat panas hingga menghancurkan sel tumornya. Beberapa kelompok saat ini masih meneliti metode pengobatan ini, termasuk juga kelompok kami.“

Partikel emas sebagai pemberantas tumor. Inilah visi yang sangat ambisius dari para peneliti teknologi nano. Walaupun untuk mencapai sasaran itu diperlukan waktu antara delapan hingga 10 tahun lagi, namun para peneliti optimis, mereka akan dapat menemukan metode yang lebih efektif untuk memberantas tumor.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

bagi semua yang sudah membaca,harap memberi komentar apa adanya,demi menambah motivasi agar bisa menampilkan artikel yang lebih bermanfaat lagi...

 
Nama_Blog_Anda is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008