Welcome to my blog...blog ini dibuat sekedar untuk mengisi waktu dan Menyalurkan hobby saya yang suka berlama-lama depan komputer.
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Minggu, 08 Agustus 2010

Sakit Kepala Saat berhubungan Intim???

. Minggu, 08 Agustus 2010
0 komentar



Sakit kepala saat berhubungan seks? Mungkin bagi Anda terdengar seperti sebuah lelucon, tapi pasti tidak lucu bagi siapa saja yang mengalaminya. Bagaimana ini terjadi dan apa solusinya?Secara misterius, sakit kepala dapat terjadi pada berbagai kesempatan tetapi tidak pada orang lain, bahkan meski bercinta dengan gaya yang sama. Bagi mereka, hubungan seksual, atau hanya masturbasi, bisa membawanya pada rasa sakit kepala.

Dr Margaret Stearn, seperti dilansir dari Embarrassingproblems, memaparkan penyebab dan solusi masalah sakit kepala seksual (sexual headaches). Mereka yang bisa merasakan sakit kepala selama berhubungan seks, di antaranya:
· Dapat terjadi pada segala usia, tetapi yang paling umum adalah awal 20-an dan di antara usia 35-45 tahun.
· Pria tiga kali kemungkinan lebih besar untuk mengalami sakit kepala seksual dibandingkan wanita.
· Sakit kepala seksual cenderung terjadi pada orgasme pria, dan selama wanita bermasturbasi.
· Sakit kepala seksual juga lebih umum terjadi pada orang yang sudah kerap menderita migren.

Berikut, beberapa penyebab sakit kepala seksual:
1. Pada saat orgasme, bisa tiba-tiba merasakan nyeri parah. Hal ini mungkin disebabkan oleh kontraksi dari beberapa pembuluh darah kecil di otak, mirip dengan migren. Faktanya, 50 persen mereka yang mengalami sakit kepala seksual juga penderita migren. Nyeri ini biasanya berlangsung kurang dari satu jam, tetapi mungkin hilang dalam 10 menit atau paling lama selama beberapa jam.

2.Hanya sedikit terjadi, saat peningkatan gairah seksual, mereka mengalami kebosanan, kram, dan perasaan ”tertarik” di bagian belakang kepala. Hal ini mungkin disebabkan kontraksi berlebihan dari otot-otot leher.

3. Jika Anda menderita migren, Anda mungkin menemukan bahwa seks memicu serangan migren. Gejala sakit kepala ini Anda anggap sama dengan kebiasaan migren. Hal ini terjadi setelah berhubungan seks, tetapi tidak selama seks.

Beberapa orang hanya mengalami satu jenis sakit kepala, tetapi banyak orang merasakan kombinasinya. Jadi, mereka mengalami sakit kepala hebat yang meningkat sejalan dengan kenikmatan seksual, dan mencapai klimaksnya dalam kepala saat orgasme.

4. Penyebab lain dari sakit kepala saat seksual adalah pil untuk masalah ereksi, seperti Viagra (sildenafil), Cialis (tadalafil), dan Levitra (vardenafil) di mana sakit kepala adalah salah satu efek sampingnya.

Apa yang dapat Anda lakukan?

• Jika Anda mengalami sakit kepala parah saat orgasme, Anda harus memeriksakan diri ke dokter untuk memeriksa bahwa tidak ada alasan serius terhadap sakit kepala itu. Biasanya, scan otak dianjurkan sebagai pencegahan. Dokter mungkin akan memberikan resep obat seperti propranolol untuk mencegah sakit kepala.

• Jika sakit kepala Anda terpusat di bagian belakang leher, lakukan upaya untuk mengendurkan otot leher untuk mengurangi sakitnya.

• Cobalah merasakan kenikmatan seksual Anda secara lebih bertahap. Cara ini efektif pada sekira 50 pria dengan keluha sakit kepala seksual.

• Sebagian besar orang merasakan bahwa mereka lebih rentan terhadap sakit kepala ketika sedang lelah atau stres, ronde percintaan yang terlalu dekat, atau bercinta dengan posisi tidak nyaman atau menanggung beban pasangan. Maka, cobalah untuk menghindari situasi ini.

• Sakit kepala seksual juga lebih mungkin jika Anda kelebihan berat badan dan menderita tekanan darah tinggi. Dengan tubuh bugar, Anda bisa memerbaiki keadaan ini.

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 26 Agustus 2009

@Khasiat Emas dalam Penyembuhan Penyakit Kanker

. Rabu, 26 Agustus 2009
0 komentar

Unsur emas amat berharga, baik sebagai perhiasan maupun sebagai elemen diagnosis kedokteran atau digunakan untuk memberantas sel kanker. Spektrum pemanfaatannya dalam dunia kedokteran amat luas.

Unsur emas memiliki sifat fisika dan kimiawi amat mengagumkan. Karena itu, logam mulia ini bukan hanya menarik perhatian para perajin perhiasan dan pialang di bursa logam berharga tapi juga para peneliti kedokteran modern. Penggunaan emas sebagai sarana penyembuhan sebetulnya sudah setua umur peradaban yang memuja logam mulia ini. Namun sejauh ini, banyak metode penyembuhan menggunakan logam mulia semacam itu masih diragukan secara ilmiah. Banyak juga yang menjulukinya sebagai peninggalan ilmu perdukunan. Kini para peneliti kedokteran modern melakukan riset lebih intensif menyangkut khasiat emas dalam penyembuhan penyakit, khususnya penyakit kanker.

Lempengan Nano
Fokus utama penelitian kedokteran modern adalah varian baru dari unsur emas, yakni dalam bentuknya sebagai partikel emas berukuran nanometer. Bentuknya seperti batangan bulat dengan ukuran hanya 20 sampai 40 nanometer atau sepersejuta milimeter. Varian dari logam mulia emas yang disebut lempengan nano itu ditemukan secara tidak sengaja oleh para ilmuwan Taiwan pada tahun 1997 lalu. Sejak beberapa tahun terakhir ini, para ilmuwan mengetahui resepnya, untuk secara terarah menciptakan varian partikel emas itu dalam ukuran yang berbeda-beda.

Salah seorang pakarnya, Prof. Michael Cortie, guru besar teknologi nano di Universitas Teknik Sydney Australia, menuturkan proses pembuatan varian partikel batangan emas berukuran nano meter itu. “Kami mulai dengan emas kimiawi, yakni larutan garam emas. Kami tambahkan unsur sejenis sabun dalam jumlah cukup banyak. Kami bubuhkan juga senyawa ajaib berupa larutan perak nitrat, setelah itu dimasukan vitamin C. Kami tinggal duduk menunggu. Dan satu jam kemudian kami memperoleh larutan berwarna merah muda atau biru cerah lempengan emas ukuran nano.“

Sifat Teknis Partikel
Kedengarannya seperti resep tukang sihir atau dukun. Juga mengapa harus dicampurkan larutan perak nitrat, agar partikel emas itu dapat terbentuk, sejauh ini masih menjadi misteri. Yang jelas Prof. Michael Cortie masih terus melakukan penelitiannya. Terutama menyangkut sifat-sifat teknis dari partikel tersebut. “Larutan ini memiliki perilaku teknis amat mengagumkan. Terutama sifatnya jika melakukan interaksi dengan cahaya. Lempengan itu dapat menyerap cahaya secara efektif. Dengan begitu kita dapat merekayasa munculnya warna-warna dengan akurasi tinggi, dari merah hingga biru atau hijau, pokoknya seluruh spektrum warna,“ jelas Cortie.

Diagnosa Kanker
Gagasan pemanfaatan senyawa baru pertikel emas itu secara teknis amat beragam. Para peneliti di bidang elektronika dan komputer memikirkan kemungkinannya untuk pembuatan berbagai sensor baru, penyimpan data secara optik, untuk membuat layar televisi kristal cair-LCD atau juga pembuatan sel surya jenis baru yang jauh lebih efisien. Namun penemuan baru berupa partikel batangan emas berukuran nano meter itu juga amat menjanjikan bagi dunia kedokteran. Misalnya untuk metode baru diagnosa dini penyakit kanker prostata. Dalam tema ini, ukuran partikel emas memainkan peranan amat menentukan, karena dalam ukuran besaran tertentu partikel emas dapat menyerap dengan amat kuat sinar infra merah.

Lebih Tajam Dibanding Ultara Wave
Sifat partikel emas berukuran nano inilah yang hendak dimanfaatkan tim peneliti dari Institut Fraunhofer untuk Teknik Kedokteran Biologi di St. Ingbert Jerman, untuk metode terbaru diagnosiois penyakit kanker. Tim yang dipimpin Yvonne Kohl melakukan uji coba dengan menyuntikan larutan berisi partikel emas dalam konsentrasi kecil ke dalam jaringan tubuh pasien. Para peneliti sebelumnya melapisi partikel batangan emas ini dengan anti body, yang ibaratnya anjing pelacak untuk menemukan sel-sel kanker. Dengan itu, partikel emas bersangkutan secara terarah dapat dikendalikan untuk menempel pada sel kanker. Setelah itu, para peneliti menyinari jaringan bersangkutan menggunakan laser infra merah yang intensitasnya rendah. Yvonne Kohl menjelaskan, “Laser ini mengirimkan cahaya, yang kemudian diserap oleh partikel. Partikel memancarkan gelombang dan panas, yang selanjutnya ditangkap oleh sensor lainnya dan diubah menjadi sebuah sinyal.“

Dari sinyal ini dapat dibuat citra ultra wave, yang dapat menunjukkan dengan lebih jelas lagi jaringan tumor atau anak sebarnya yang berada jauh di bawah lapisan kulit. Citranya jauh lebih tajam ketimbang citra ultra wave yang dibuat dengan teknik yang saat ini sudah dikenal. “Salah satu keunggulannya, sinyal ini dapat menembus kulit amat dalam. Hingga tumor atau anak sebarnya yang berada jauhdi bawah lapisan kulit, dapat kami temukan,“ jelas Yvonne lebih lanjut.

Namun sejauh ini para peneliti baru dapat melakukan uji coba tersebut di laboratorium pada kultur jaringan. Yvonne Kohl mengharapkan, dalam waktu satu sampai dua tahun mendatang, dapat dimulai studi klinisnya. Dalam arti, metode terbaru itu sudah matang untuk diujicoba pada pasien tumor yang sebenarnya di rumah sakit atau di laboratorium.

Menghancurkan Sel Tumor
Sementara itu sejumlah peneliti lainnya juga memiliki gagasan yang berbeda, untuk pemanfaatan lempengan partikel emas dalam ukuran nanometer itu. Sejumlah kelompok peneliti hendak memanfaatkan lebih jauh lagi sifat kimiawi dan fisika dari partikel emas ini yang sudah menempel pada jaringan tumor. Bukan hanya untuk mengenali dan menegakkan diagnosisnya saja, melainkan juga untuk menghancurkan sel-sel tumor bersangkutan.

Guru besar teknologi nano dari Australia, Prof. Michael Cortie, menggambarkan metode penghancuran sel kanker yang sedang dikembangkan timnya: “Kami menyusupkan lempengan emas itu ke dalam sel tumor menggunakan anti body atau teknik lainnya. Jika posisi lempengannya sudah tepat, secara terarah kami pancarkan laser infra merah. Lempengan emas itu menyerap cahaya dan menjadi amat panas hingga menghancurkan sel tumornya. Beberapa kelompok saat ini masih meneliti metode pengobatan ini, termasuk juga kelompok kami.“

Partikel emas sebagai pemberantas tumor. Inilah visi yang sangat ambisius dari para peneliti teknologi nano. Walaupun untuk mencapai sasaran itu diperlukan waktu antara delapan hingga 10 tahun lagi, namun para peneliti optimis, mereka akan dapat menemukan metode yang lebih efektif untuk memberantas tumor.

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 29 Juli 2009

@Penyebab Obesitas dan Cara Menurunkan Berat badan

. Rabu, 29 Juli 2009
2 komentar

Terjadinya obesitas melibatkan beberapa faktor:

1. Faktor genetik.
Obesitas cenderung diturunkan, sehingga diduga memiliki penyebab genetik. Tetapi anggota keluarga tidak hanya berbagi gen, tetapi juga makanan dan kebiasaan gaya hidup, yang bisa mendorong terjadinya obesitas.
Seringkali sulit untuk memisahkan faktor gaya hidup dengan faktor genetik.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa rata-rata faktor genetik memberikan pengaruh sebesar 33% terhadap berat badan seseorang.

2. Faktor lingkungan.
Gen merupakan faktor yang penting dalam berbagai kasus obesitas, tetapi lingkungan seseorang juga memegang peranan yang cukup berarti. Lingkungan ini termasuk perilaku/pola gaya hidup (misalnya apa yang dimakan dan berapa kali seseorang makan serta bagaimana aktivitasnya).
Seseorang tentu saja tidak dapat mengubah pola genetiknya, tetapi dia dapat mengubah pola makan dan aktivitasnya.

3. Faktor psikis.
Apa yang ada di dalam pikiran seseorang bisa mempengaruhi kebiasaan makannya.
Banyak orang yang memberikan reaksi terhadap emosinya dengan makan.

Salah satu bentuk gangguan emosi adalah persepsi diri yang negatif. Gangguan ini merupakan masalah yang serius pada banyak wanita muda yang menderita obesitas, dan bisa menimbulkan kesadaran yang berlebihan tentang kegemukannya serta rasa tidak nyaman dalam pergaulan sosial.

Ada dua pola makan abnormal yang bisa menjadi penyebab obesitas yaitu makan dalam jumlah sangat banyak (binge) dan makan di malam hari (sindroma makan pada malam hari).
Kedua pola makan ini biasanya dipicu oleh stres dan kekecewaan. Binge mirip dengan bulimia nervosa, dimana seseorang makan dalam jumlah sangat banyak, bedanya pada binge hal ini tidak diikuti dengan memuntahkan kembali apa yang telah dimakan. Sebagai akibatnya kalori yang dikonsumsi sangat banyak.
Pada sindroma makan pada malam hari, adalah berkurangnya nafsu makan di pagi hari dan diikuti dengan makan yang berlebihan, agitasi dan insomnia pada malam hari.

4. Faktor kesehatan.
Beberapa penyakit bisa menyebabkan obesitas, diantaranya:
- Hipotiroidisme
- Sindroma Cushing
- Sindroma Prader-Willi
- Beberapa kelainan saraf yang bisa menyebabkan seseorang banyak makan.

5. Obat-obatan.
Obat-obat tertentu (misalnya steroid dan beberapa anti-depresi) bisa menyebabkan penambahan berat badan.

6. Faktor perkembangan.
Penambahan ukuran atau jumlah sel-sel lemak (atau keduanya) menyebabkan bertambahnya jumlah lemak yang disimpan dalam tubuh.
Penderita obesitas, terutama yang menjadi gemuk pada masa kanak-kanak, bisa memiliki sel lemak sampak 5 kali lebih banyak dibandingkan dengan orang yang berat badannya normal.
Jumlah sel-sel lemak tidak dapat dikurangi, karena itu penurunan berat badan hanya dapat dilakukan dengan cara mengurangi jumlah lemak di dalam setiap sel.

7. Aktivitas fisik.
Kurangnya aktivitas fisik kemungkinan merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka kejadian obesitas di tengah masyarakat yang makmur.
Orang-orang yang tidak aktif memerlukan lebih sedikit kalori. Seseorang yang cenderung mengkonsumsi makanan kaya lemak dan tidak melakukan aktivitas fisik yang seimbang, akan mengalami obesitas.

Cara menurunkan berat badan.

* Selalu bersyukur dan ihlas menerima setiap keadaan yang telah Alloh berikan kepada kita, termasuk jika kita mengalami obesitas. Karena jika penderita obesitas terlalu memikirkan masalah obesitasnya maka akan sulit untuk diatasi, tetapi jika ihlas dan disertai dengan usaha untuk mengurangi berat badan insyaalloh akan mendapatkan hasil yang optimal.
* Rutinkan puasa sunnah senin kamis.
* Olahraga teratur
* Perbanyak makan buah, sayur dan makanan yang berbahan dasar kedelai seperti tahu, tempe dan susu kedelai.
* Menghindari makan nasi pada waktu malam hari.
* Stop Merokok
* Hentikan konsumsi alkohol.

* Mengkonsumsi herbal yang berfungsi mengurangi berat badan dan membakar lemak atau mengurangi kolesterol, seperti daun jati belanda, pegagan dan kemuning.

Baca Selengkapnya »»

Sabtu, 09 Mei 2009

@Apa Itu FLu Babi?

. Sabtu, 09 Mei 2009
4 komentar

Baru-baru ini wabah flu babi dilaporkan menginfeksi Amerika dan Meksiko. Korban meninggal di Meksiko mencapai 68 orang, 20 orang positif flu babi dan 1.004 orang terinfeksi. Sementara di Amerika flu babi telah menginfeksi 8 orang di Texas dan California. Ditemukannya wabah flu babi ini apakah menjadi bertanda akan terjadinya pandemik flu babi seperti kejadian flu burung beberapa tahun silam?, saat ini belum diketahui pasti akan terjadinya pandemik atau tidak tetapi yang penting antisipasi dan pencegahan ke arah itu harus diwaspadai. Terkait dengan flu babi, berikut ini beberapa hal penting sebagai informasi yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

Flu babi adalah penyakit flu yang disebabkan oleh virus influenza tipe A. virus ini termasuk dalam keluarga Orthomyxoviridae. Virus flu babi ini masih satu genus dengan virus penyebab flu burung. Virus influenza A ini menjadi perhatian karena galur virus yang berbeda menyebabkan influenza pada unggas, kuda dan babi. Flu babi merupakan salah satu penyakit zoonosis yang ditakuti selain flu burung karena dapat menginfeksi manusia.

Sejarah Influenza Babi

Influenza babi pertama kali diamati di Amerika Serikat bagian Tengah Utara pada saat terjadinya epidemic influenza manusia tahun 1818-1819, dan dalam jangka waktu lama dilaporkan hanya terjadi di daerah tersebut (tempat terjadinya wabah tahunan pada setiap musim dingin). Influenza babi merupakan penyakit pernafasan yang paling sering menyerang babi di Amerika Utara. Wabah juga dilaporkan terjadi di Kanada, Amerika Selatan, Asia dan Afrika pada awal tahun 1968. Di Eropa, flu babi berjangkit pada tahun 1950-an di Cekoslovakia, Inggris dan Jerman Barat, kemudian virusnya sepertinya menghilang.

Wabah kembali berjangkit tahun 1976 di Italia bagian utara dan menyebar ke Belgia dan Prancis bagian utara pada tahun 1979. Isolate virus influenza babi yang diambil di Eropa selama dan setelah 1979 berkerabat tetapi jauh berbeda dengan galur klasik yang dijumpai di Amerika Serikat. Secara antigenik dan genetik isolat Eropa, kecuali Italia (serupa dengan galur Amerika Serikat) berkerabat dekat dengan isolat virus H1N1 dari itik. Dengan demikian dua varian antigenic yang berbeda dari virus influenza babi dari subtipe H1N1 dan beredar bersama-sama pada babi di berbagai belahan dunia. Babi juga dapat diinfeksi oleh galur virus influenza H3N2 yang berasal dari manusia dan unggas tetapi infeksinya tidak terlalu kentara.

Epidemiologi

Influenza babi biasanya muncul ketika babi yang berasal dari kawanan terinfeksi dimasukkan ke kawanan yang peka. Penyakit ini seringkali muncul bersamaan pada beberapa peternakan di suatu daerah dan terjadi wabah. Wabah mulai timbul pada akhir musim gugur dan paling buruk selama musim dingin. Virus keluar melalui ingus, dan penularan dari babi ke babi lainnya melalui kontak langsung atau menghirup partikel-partikel kecil dalam air yang mengandung virus.

Virus influenza babi (H1N1) juga menginfeksi kalkun dan manusia. Infeksi pada kalkun dapat menimbulkan gejala klinis penyakit pernafasan atau menurunnya produksi telur dan meningkatnya jumlah telur yang tidak normal. Infeksi pada manusia relatif biasa terjadi pada jagal dan peternak babi dan dapat menyebabkan penyakit pernafasan, terjadinya demam, lesu, letih, nyeri tenggorokan, penurunan nafsu makan, dan mungkin diikuti muntah, mual dan diare. Penularan dari manusia ke manusia biasanya terbatas dan belum ada catatan pasti.

Gejala Klinis pada babi

Masa inkubasi 1-3 hari. Gejala klinis yang utama terbatas pada saluran pernafasan, mendadak timbul pada sebagian besar babi dalam kelompok. Babi yang terinfeksi tidak mampu berjalan dengan bebas dan cenderung bergerombol. Terjadi radang hidung, pengeluaran ingus, bersin-bersin dan konjungtivitis. Babi yang terinfeksi menderita batuk proksismal, disertai dengan punggung melengkung, pernafasan cepat, sesak, apatis, anoreksia, rebah tengkurap dan suhu tubuh meningkat mencapai 41-41,5°C. Setelah 3-6 hari babi biasanya sembuh dengan cepat, makan secara normal setelah 7 hari dan sejak tampaknya gejala klinis untuk pertama kalinya. Bila babi yang sakit diussahakan tetap hangat dan tidak menderita cekaman, penyakit ini tidak membahayakan dan dengan komplikasi yang sangat kecil serta tingkat kematian kurang dari 1 %, tetapi babi yang menderita bronkopneumonia dapat berakhir dengan kematian.

Gejala klinis pada Manusia yg terinfeksi

Gejala Flu babi ini mirip seperti penyakit Flu pada umumnya. Badan demam, terasa lelah, tidak ada nafsu makan dan juga batuk. Selain itu pemderita akan mengalami tenggorokan sakit, hidung yang berlendir, muntah-muntah sampai dengan diare.
Jika anda mengalami gejala ini, tetaplah tinggal dirumah untuk menghindari penularan ke orang lain. Hubungi dokter untuk meminta pengarahan, dan jangan sampai anda mengunjungi klinik kesehatan atau bahkan rumah sakit yang belum diketahui secara jelas apakah bisa menangani Flu babi.

Baca Selengkapnya »»

Selasa, 10 Maret 2009

@Cegah Kanker Payudara Dengan Jamur dan Teh hijau

. Selasa, 10 Maret 2009
0 komentar

JAMUR dan teh hijau kedengarannya merupakan jenis makanan dan minuman yang sederhana. Tetapi, di balik itu, jamur dan teh hijau menyimpan khasiat yang besar. Penelitian terbaru menunjukkan jamur dan teh hijau efektif menurunkan risiko kanker payudara, kanker pembunuh perempuan nomor satu di dunia.Oleh sebab itu, khususnya bagi Anda para perempuan, ada baiknya memasukkan makanan dan minuman ini ke dalam daftar diet Anda. Hasil penelitian berikut tentunya bisa menjadi motivasi awal Anda.

Sebuah studi yang dilakukan Tim Peneliti dari University of Western Australia di Perth menemukan perempuan yang mengonsumsi banyak jamur dan teh hijau dalam diet mereka mempunyai risiko yang lebih rendah mengalami kanker payudara.Studi yang dipublikasikan di The International Journal of Cancer ini, melibatkan lebih dari 2.000 perempuan China. Mereka menemukan semakin banyak perempuan makan jamur segar dan jamur kering, risiko kanker payudaranya semakin rendah. Risikonya juga semakin rendah pada perempuan yang minum teh hijau setiap hari.

Seperti yang telah diketahui, angka kanker payudara di China 4--5 kali lebih rendah dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Walaupun angka ini sudah mulai mengalami kenaikan terutama di daerah yang berkelimpahan. "Penemuan terbaru ini menunjukkan kalau diet tradisional, khususnya yang dilengkapi jamur dan teh hijau dalam jumlah besar, merupakan alasan rendahnya angka kejadian kanker payudara di China," kata pemimpin studi dr. Min Zhang.Studi ini dilakukan di China Tenggara dengan melibatkan 2.018 perempuan. Sebanyak 1.009 di antarnya merupakan pengidap kanker payudara dan sisanya perempuan sehat tanpa kanker payudara. Partisipan berusia antara 20 dan 87 tahun. Mereka diminta mengisi kuesioner mengenai diet mereka serta frekuensi mengonsumsi makanan khusus seperti jamur dan teh hijau.

Secara umum, Tim Zhang menemukan perempuan yang mengonsumsi banyak jamur segar, 10 gram atau lebih per hari, mempunyai risiko 2/3 kali lebih kecil mengalami kanker payudara dibandingkan mereka yang tidak makan jamur. Sedangkan mereka yang makan 4 gram atau lebih jamur kering per hari mempunyai risiko 1/2 kali lebih kecil mengalami kanker dibandingkan mereka yang tidak makan jamur.Sementara itu, perempuan yang makan jamur dan minum teh hijau setiap hari, hanya berisiko 11--18% mengalami kanker payudara dibandingkan yang tidak mengonsumsi kedua-duanya. Tetapi, terang peneliti, studi ini tidak membuktikan sebab-akibatnya.

Para peneliti memperhitungkan beberapa faktor risiko kanker payudara, seperti berat badan, tingkat pendidikan, frekuensi latihan serta kebiasaan merokok. Tetapi, kata dia, masih ada faktor lain yang bisa menjelaskan penemuan ini. "Ini merupakan studi pertama yang menghubungkan jumlah jamur dan teh hijau dalam diet dengan penurunan risiko kanker payudara," kata Zhang. Tetapi penemuan ini masih bisa diterima secara biologi.Penelitian laboratorium yang dilakukan pada hewan, lanjut dia, telah menunjukkan kalau ekstrak jamur yang mengandung zat antitumor bisa menstimulus sistem perlawanan tubuh terhadap kanker. Begitu juga dengan teh hijau, teh ini mengandung antioksidan yang disebut polyphenol. Zat ini terbukti efektif memerangi kanker payudara pada hewan.

Baca Selengkapnya »»

Selasa, 10 Februari 2009

@Berkenalan Dengan Demam Berdarah

. Selasa, 10 Februari 2009
0 komentar

Berkenalan dengan demam berdarah

Nama lengkapnya sebenarnya demam berdarah dengue atau disingkat DBD, tetapi biasanya disebut dengan DB saja. Kata terakhir, dengue, menunjukkan nama virus penyebabnya. Virus ini ditularkan oleh nyamuk yang dikenal dengan Aedes aegepty

Seperti telah dibicarakan pada tulisan tentang demam, DB adalah satu di antara dua penyakit yang disebabkan oleh virus dengue, yakni demam dengue yang disingkat DD atau DF dalam bahasa Inggris (dengue fever) dan demam berdarah dengue, yang disingkat dengan DBD atau dalam bahasa Inggris DHF (dengue hemorrhagic fever). Deman berdarah (DB) adalah penyakit yang berbahaya, sedangkan DD cenderung tidak berbahaya. Virusnya sama, tapi dapat menyebabkan dua macam penyakit yang mirip tapi beda, yang satu jinak sedangkan satunya ganas. Pada pembahasan berikutnya akan digunakan singkatan DB dan DD. Jadi, harap pembaca familiar dengan kedua singkatan itu dan maknanya.

Perbedaan DB dan DD

Perlu diketahui, bahwa meskipun perbedaan nama di antara dua penyakit yang disebabkan oleh virus dengue itu ada pada kata “berdarah” atau “hemorrhagic” namun perbedaan di antara keduanya bukan karena adanya perdarahan pada DB. Jadi, bukan berarti bahwa DB pasti berdarah-darah, sedangkan DD tidak. Memang ada kecenderungan, bahwa perdarahan lebih banyak terjadi pada DB daripada DD, namun perbedaan utamanya bukan pada ada tidaknya perdarahan. Jadi, bisa saja anak yang menderita DD tidak mengalami perdarahan, misalnya mimisan. Sebaliknya ada di antara anak yang menderita DB yang tidak mengalami perdarahan spontan.

Perbedaaan utama DB dari DD adalah adanya perembesan plasma keluar dari pembuluh darah. Plasma adalah komponen cairan darah. Komponen cairan darah ini kaya akan protein. Komponen darah lainnya adalah sel-sel darah, seperti sel darah merah, sel darah putih dan sel keeping darah atau trombosit. Berkurangnya jumlah trombosit biasanya lebih terkenal di kalangan masyarakat daripada perembesan plasma. Masyarakat biasanya sangat khawatir jika mengetahui jumlah trombosit seseorang menurun, karena memang kurangnya jumlah dan juga menurunnya kualitas atau fungsi trombositlah yang menyebabkan terjadinya perdarahan. Namun sebenarnya parameter atau ukuran yang lebih penting pada DB adalah adanya pengentalan darah (hemokonsentrasi) akibat perembesan atau keluarnya komponen cairan dari pembuluh darah. Hal itu tidak terjadi pada DD, sedangkan penurunan jumlah dan fungsi trombosit terjadi pada DB maupun DD.

Gejala dan tanda umum sakit dengue

Masalahnya adalah, perbedaan antara DB dan DD sangat sulit diketahui pada awal perjalanan penyakitnya. Mulanya sama, keduanya menunjukkan gejala umum infeksi dengue, hanya saja pada masa kritis pada DB terjadi perembesan plasma, sedangkan pada DD tidak terjadi. Yang dimaksud dengan gejala umum sakit dengue adalah demam tinggi 2-7 hari, nyeri otot dan nyeri di sekitar mata (anak sering minta dipijit), nyeri perut dan mungkin ada bintik-bintik merah di kulit yang tidak hilang dengan peregangan kulit. Pemeriksaan laboratorium pada anak yang menderita DD maupun DB akan dijumpai penurunan jumlah sel darah putih dan sel trombosit. Seperti telah disebutkan di depan, pengentalan darah (hemokonsentrasi) hanya terjadi pada anak yang menderita DB.

Mengapa perembesan plasma berbahaya?

Plasma adalah komponen cairan darah, jadi perembesan plasma akan menyebabkan darah menjadi mengental. Pengentalan darah ini akan mengganggu sirkulasi darah, karenanya terapi yang paling penting adalah pemberian cairan, baik dengan memperbanyak minum maupun jika diperlukan anak akan diberi cairan infus .

Plasma adalah komponen cairan darah yang kaya akan protein, sehingga keluarnya plasma dari pembuluh darah menyebabkan turunnya kadar protein darah. Apabila penurunan kadar protein darah cukup banyak, tekanan dalam pembuluh darah juga menurun. Menurunnya jumlah cairan dalam darah, kekentalan darah yang meningkat, disertai dengan menurunnya kadar protein dalam darah menyebabkan kekacauan dalam proses-proses normal dalam tubuh. Dapat terjadi penurunan tekanan darah, bahkan dapat terjadi syok. Apabila sudah dijumpai tanda syok, maka DB disebut sudah masuk ke derajad 3, sedangkan apabila syok telah memberat, disebut derajad 4. Derajad 3 dan 4 DB disebut juga dengan DSS (dengue shock syndrome), yaitu suatu kondisi yang sangat membahayakan jiwa anak.

Masa kritis

Seorang anak yang terinfeksi virus dengue biasanya menunjukkan gejala demam yang tinggi terus menerus 2-7 hari. Pada hari kelima demam seringkali menurun untuk kemudian meningkat kembali. Pasalnya, justru masa kritis anak yang menderita demam dengue atau demam berdarah dengue justru pada saat demam menurun. Juga menjadi persoalan, karena perubahan yang tidak terduga dapat terjadi pada masa kritis ini, terutama pada anak yang menderita DB.

Yang dimaksud dengan masa kritis bukan berarti anak dalam keadaan kritis, namun suatu episode waktu di dalam periode demam yang memerlukan pengawasan ketat baik keadaan fisik pasien maupun keadaan darahnya. Jadi selama masa kritis anak akan diperiksa secara berulang-ulang, baik keadaan umumnya, pengukuran tekanan darahnya, keadaan ujung-ujung jarinya (apakah teraba dingin atau tidak). Demikian pula keadaan darahnya dievaluasi dengan pemeriksaan berulang terhadap jumlah trombosit maupun kekentalan darahnya (hematokrit). Pemeriksaan ini diperlukan untuk memantau perubahan yang dapat terjadi secara cepat dalam tubuh penderita DB, sehingga dapat dilakukan antisipasi atau penanganan yang tepat.

Bagaimana dokter mendiagnosis infeksi dengue ?

Kemungkinan adanya infeksi dari keluhan demam tinggi kurang dari satu minggu. Demam yang tidak didahului atau disertai dengan gejala-gejala flu, diare, nyeri telinga atau diare merupakan awal kecurigaan infeksi dengue. Keluarga dapat mengenali gejala-gejala umum infeksi dengue seperti telah dijelaskan di depan.

Obat penurun demam dapat diberikan oleh keluarga kepada setiap anak dengan keluhan demam. Apabila pada hari ketiga demam masih tinggi anak seyogyanya diperiksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan turniket atau RL. Pada pemeriksaan ini lengan anak akan mendapat bendungan dengan tensimeter pada tekanan tertentu selama lima menit untuk memprovokasi perdarahan kulit. Apabila setelah bendungan dibuka dijumpai bintik-bintik perdarahan kulit, maka kecurigaan adanya infeksi dengue cukup beralasan, walaupun masih ada kemungkinan infeksi lain.

Apabila seorang anak diduga menderita infeksi dengue, maka dokter akan meminta kesediaan keluarga untuk memeriksakan anak secara periodik. Pada hari keempat anak akan diperiksa kembali, baik keadaan fisiknya maupun parameter laboratoriumnya. Selanjutnya sangat mungkin anak akan dirawat inap, karena hari keempat sampai keenam adalah masa kritis untuk penyakit ini. Anak akan diawasi secara ketat, karena sampai pada tahap ini perbedaan DD dengan DB masih sulit dikenali, kecuali dengan pemeriksaan secara periodik.

Jumlah trombosit akan diawasi sambil dilihat ada tidaknya manifestasi perdarahan, seperti mimisan, perdarahan gusi, muntah darah, atau feses yang berwarna kehitaman. Kekentalan darah (hematokrit) juga dipantau karena justru parameter ini lebih penting dalam membedakan DB dari DD. Karenanya pasien dan keluarga akan dimohon pengertiannya, bahwa dengan terpaksa anak akan terganggu karena pemeriksaan fisik dan darah secara periodik. Pada masa kritis umumnya pemeriksaan darah akan dilakukan 3-4 kali sehari sesuai dengan keadaan anak. Apabila anak jatuh dalam derajad 3 maka pemeriksaan darah akan lebih sering dilakukan.

Apa yang dapat dilakukan keluarga?

Keluarga dapat membantu mengawasi munculnya gejala DB dan tanda bahayanya. Perembesan plasma sebagai ciri khas DB akan muncul sebagai asites, yakni penumpukan cairan plasma di rongga perut. Perut anak akan tampak membesar, anak merasakan perut terasa penuh, pada anak yang dapat mendeskripsikan keluhannya keadaan itu seringkali dikeluhkan sebagai perut terasa sebah. Perembesan plasma juga dapat muncul dengan gejala sesak napas yang terjadi pada hari keempat atau kelima Sesak napas ini terjadi karena adanya cairan plasma yang menumpuk di kantong atau selubung paru, yang disebut dengan efusi pleura. Akibat efusi tersebut, paru menjadi sulit mengembang, napas akan terasa sesak dan pendek-pendek tapi cepat. Gejala-gejala itu dapat diamati dengan mata telanjang. Lebih baik lagi, apabila keluarga melakukan penghitungan frekuensi napas per menit. Apabila frekuensi napas cenderung meningkat, kemungkinan adanya efusi sangat besar. Apabila ada gejala efusi atau asites seperti itu, berarti anak menderita DB dan bukan DD. Jika anak belum dirawat inap, maka keluarga perlu segera membawa anak ke rumah sakit dan bersiap untuk rawat inap.

Selanjutnya, keluarga dapat membantu mengawasi ada tidaknya tanda bahaya DB, seperti muntah darah, nyeri perut yang semakin berat, sesak napas yang memberat, anak gelisah atau ujung tangan dan kaki teraba dingin. Apabila salah satu tanda bahaya itu dijumpai, maka keluarga perlu segera berkoordinasi dengan petugas rumah sakit.

Bagaimana penanganan DB ?

Hal paling penting dalam penanganan DB adalah pengamatan ketat seperti telah dirembuk di bagian depan, sehingga anak memang harus dirawat inap. Sedangkan terapi yang paling penting adalah pengaturan cairan, dengan memperbanyak minum atau jika perlu dengan pemberian infus. Transfusi trombosit tidak sering dilakukan walaupun jumlah trombosit sangat merosot sekalipun, selama tidk terjadi perdarahan. Transfusi darah lengkap lebih jarang lagi. Selama perawatan anak tetap diharapkan banyak minum, walaupun sudah diberi infus.. Trombosit akan naik secara alamiah pada waktunya, jadi pemberian jus buah tidak berhubungan dengan hal itu, tetapi jus buah apapun baik untuk diminum karena akan menambah kesegaran anak Susu coklat sebaiknya tidak diminum agar tidak mengacaukan pengamatan warna feses.

Keluarga seyogyanya tenang, waspada tetapi tidak disertai panik, karena kepanikan justru dapat mengurangi kewaspadaan. Berdoa adalah tindakan bijaksana, dengan harapan tim dokter dapat membantu pasien secara optimal dan anak akan selamat dalam masa kritisnya untuk kemudian kembali sehat.

Semoga anak kita selalu sehat. Amien...

Baca Selengkapnya »»

@Kejang Demam Pada Anak

.
0 komentar

Pabila Anak Kejang :
Panduan Orangtua
Kejang dengan demam atau tanpa demam ?

Seorang Ibu dengan cemas membawa anaknya yang berusia 3 ½ tahun yang mengalami kejang. Kejang terjadi di rumah, lebih kurang selama 2 menit. Sehari sebelumnya anak batuk dan pilek yang disertai demam ringan. Ibunya telah memberikan obat batuk pilek dan penurun demam. Ibu tersebut selalu cemas apabila melihat anaknya kejang. Kejang ini merupakan kejang yang ketiga setelah sebelumnya anaknya telah mengalami kejang pada usia 1 dan 2 tahun. Ketiga kejang yang terjadi pada anak tersebut selalu didahului oleh demam, walaupun tidak tinggi.

Kejang dapat terjadi pada anak dengan didahului demam atau tanpa demam. Kejang yang didahului oleh demam dapat bersifat jinak, yang dikenal sebagai kejang demam atau oleh sebagian masyarakat disebut step. Kejang demam adalah kejang yang didahului demam dan bukan disebabkan oleh infeksi otak atau infeksi selaput otak.
Selain kejang demam, dikenal juga kejang yang didahului demam yang disebabkan oleh infeksi otak atau selaput otak, yang dikenal dengan nama ensefalitis dan meningitis. Kedua penyakit ini tergolong penyakit berat, sering menyebabkan kematian dan menyebabkan timbulnya komplikasi pada pasien yang bertahan hidup.Mengingat hal tersebut, orang tua perlu memahami masalah kejang dengan demam.

Adapun kejang yang terjadi tanpa demam dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti epilepsi, gangguan keseimbangan garam elektrolit dalam darah atau karena gangguan metabolisme seperti kadar gula yang terlalu rendah, atau terlalu tinggi, atau karena keracunan. Informasi lengkap mengenai hal-hal yang terjadi atau dialami anak sebelum anak mengalami kejang akan sangat bermanfaat bagi dokter untuk mengarahkan diagnosisnya.

Kejang demam sederhana dan kejang demam kompleks
Kejang demam sederhana merupakan bentuk kejang demam yang paling jinak. Dikatakan kejang demam sederhana jika kejang yang terjadi bersifat menyeluruh, berlangsung tak lebih dari 15 menit dan kejang hanya terjadi satu kali dalam 24 jam.

Apabila salah satu di antara tiga ciri kejang demam sederhana tidak terpenuhi, maka kejang demam disebut kejang demam kompleks. Misalnya kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit atau kejang yang terjadi hanya pada sebagian anggota tubuh atau kejang yang berulang dalam 24 jam.

Ciri kejang demam yang tidak ganas
Kejang demam sebenarnya pada umumnya merupakan penyakit yang tidak ganas,terutama kejang demam sederhana, namun biasanya selalu membuat cemas orang tua anak. Beberapa penelitian bahkan menunjukkan, bahwa kejang demam oleh sebagian orang tua kerap dihubungkan dengan kematian. Kepanikan hampir selalu dirasakan oleh orang tua dari anak yang mengalami kejang demam.

Beberapa hal yang biasanya menunjukkan kecenderungan tidak ganas adalah jika jarak waktu antara kejang dengan mulainya demam relatif singkat, biasanya kurang dari 24 jam, usia anak di atas 18 bulan hingga sekitar lima tahun, anak pernah mengalami kejang demam sebelumnya dan adanya riwayat kejang demam pada orang tua atau saudara kandungnya. Apabila salah satu hal ini dijumpai pada anak yang mengalami kejang demam, umumnya kejang demamnya bersifat tidak ganas, tidak berbahaya.

Hal yang meningkatkan kewaspadaan
Sebaliknya ada hal-hal yang menyebabkan dokter maupun orang tua pasien bersikap lebih waspada. Apabila ditemukan hal-hal berikut.harus dipertimbangkan, bahwa kejang dengan demam mungkin disebabkan oleh penyakit yang berat seperti infeksi atau radang otak dan atau radang selaput otak. .
apabila karakteristik pada anak yang kejang tidak memenuhi pengertian kejang demam sederhana, misalnya kejang yang berlangsung lama atau berulang dalam 24 jam
apabila kejang terjadi pada usia kurang dari 12 bulan, apalagi jika anak berusia kurang dari 6 bulan.apabila kejang terjadi beberapa hari setelah anak menderita demam, apalagi jika sebelum demam anak sudah tampak mengalami penurunan kesadaran apabila anak masih tertidur 2 jam setelah kejang (umumnya anak tertidur kurang dari 1 jam setelah kejang dan segera bangun dalam keadaan sadar penuh)
Apa yang harus dilakukan jika anak kejang ?

Sebaiknya orang tua tetap tenang walaupun tidak kehilangan kewaspadaan. Pakaian anak dilonggarkan, terutama di sekitar leher. Anak diposisikan telentang dengan kepala miring. Apabila ada muntahan dalam mulut, hendaknya segera dibersihkan, tetapi tidak perlu memasukkan apapun ke dalam mulut anak termasuk pengganjal mulut. Orang tua boleh memberikan obat pemadam kejang melalui dubur jika tersedia, selanjutnya segera membawa anak ke rumah sakit terdekat. Tidak perlu pilih-pilih rumah sakit, karena semua rumah sakit umumnya mampu memberikan penanganan awal kejang pada anak. Apabila diperlukan, rumah sakit akan merujuk ke rumah sakit yang lebih tinggi atas pertimbangan dokter atau atas permintaan keluarga pasien.

Keputusan perawatan lanjut pasti akan dibicarakan bersama. Dokter yang baik akan mengajak orang tua untuk mendiskusikan hal tersebut. Cermati penjelasan dokter dan pemahaman sederhana yang telah dibicarakan di depan mudah-mudahan dapat membantu orang tua untuk berdiskusi dengan baik. Orang tua berhak untuk mengkonfirmasi setiap informasi yang diberikan oleh dokter.

Apa yang dapat dilakukan untuk mencegah kejang berulang ?

Kejang demam cenderung berulang. Beberapa faktor diketahui meningkatkan risiko berulangnya kejang demam, yakni:

1. umur muda saat serangan pertama kejang demam,

2. demam yang mendahului kejang tidak tinggi (suhu tubuh kurang dari 38,5 oC)

3. adanya riwayat keluarga dengan kejang demam atau epilepsi dan

4. jarak waktu yang pendek antara onset demam dengan serangan kejang

Semakin banyak faktor tersebut dijumpai pada anak maka kemungkinan anak mengalami serangan kejang berikutnya semakin besar, jika terdapat 3 atau lebih faktor tersebut, maka kemungkinan berulangnya kejang mendekati 100 persen.

Pemberian obat anti kejang dan penurun demam hanya menurunkan risiko kemungkinan berulangnya kejang, namun setidaknya mengurangi penderitaan anak akibat demamnya. Risiko berulangnya kejang tetap tinggi.

Dua macam terapi pencegahan

Dikenal dua macam terapi pencegahan, yakni terapi pencegahan intermitten dan terapi pencegahan rumatan. Terapi intermitten artinya obat pencegah kejang diberikan hanya jika anak demam dan diberikan hanya selama episode demam saja (jangka pendek). Adapun terapi rumatan adalah terapi pencegahan jangka panjang, obat diberikan pada anak baik ada demam maupun tidak.Terapi rumatan ini biasanya diberikan selama satu tahun.

Umumnya anak yang mengalami kejang demam hanya memerlukan terapi pencegahan jangka pendek, namun beberapa kasus memerlukan terapi rumatan/jangka panjang. Kejang demam yang memerlukan terapi jangka panjang adalah kejang demam yang mempunyai ciri sebagai berikut :
1.kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit
2.kejang yang terjadi pada anak yang sebelumnya telah mempunyai masalah saraf, misalnya hidrosefalus, retardasi mental, dan sebagainya
3.kejang yang terjadi pada hanya sebagian anggota tubuh

Selain tiga alasan tersebut, terapi rumatan juga akan dipertimbangkan untuk diberikan apabila memenuhi salah satu hal berikut :

4.kejang demam terjadi berulang dalam 24 jam
5.kejang demam terjadi pada usia di bawah 12 bulan atau
6.kejang demam yang terjadi 4 kali atau lebih dalam satu tahun

Diskusikan dengan dokter
Pengertian yang ada dalam tulisan ini adalah hal-hal yang bersifat umum dan diharapkan membantu orang tua memahami kejang demam. Namun demikian, mungkin saja ada hal-hal yang spesifik untuk setiap pasien. Karenanya berdiskusi dengan dokter merupakan cara terbaik yang perlu dilakukan. Perlu difahami pula, bahwa karena pengobatan rumatan dilakukan dalam jangka panjang, maka kemungkinan terjadinya efek samping adalah sangat mungkin. Orang tua sebaiknya mendiskusikan pilihan obat yang akan digunakan, kelebihan dan kekurangannya, termasuk kemungkinan timbulnya efek samping.

Baca Selengkapnya »»

@Diare Pada Anak

.
0 komentar

Diare / Mencret :
Tidak Boleh Disepelekan Dokter Atau Orang Tua
Diare adalah salah satu penyebab kematian terbanyak

Seorang Ibu muda mengeluhkan pola buang air besar bayinya yang baru berusia 7 hari. Selama satu hari, katanya, putranya sudah 6 kali buang air besar dan fesesnya cenderung berair. Ibu muda itu sangat mencemaskan hal tersebut.

Diare atau dikenal dengan sebutan mencret memang merupakan penyakit yang masih banyak terjadi pada masa kanak dan bahkan menjadi salah satu penyakit yang banyak menjadi penyebab kematian anak yang berusia di bawah lima tahun (balita). Karenanya, kekhawatiran orang tua terhadap penyakit diare adalah hal yang wajar dan harus dimengerti. Justru yang menjadi masalah adalah apabila ada orang tua yang bersikap tidak acuh atau kurang waspada terhadap anak yang mengalami diare. Misalnya, pada sebagian kalangan masyarakat, diare dipercaya atau dianggap sebagai pertanda bahwa anak akan bertumbuh atau berkembang. Kepercayaan seperti itu secara tidak sadar dapat mengurangi kewaspadaan orang tua. sehingga mungkin saja diare akan membahayakan anak

Gambar 1. Diare salah satu penyebab kematian terbanyak pada anak


Benarkah anak menderita diare ?


Diare berarti meningkatnya frekuensi buang air biasa melampaui kebiasaannya atau perubahan feses bayi menjadi cair atau lebih lunak daripada biasanya. Bayi yang berusia kurang dari satu bulan biasanya sering buang air besar. Frekuensi buang air besar sehari bisa mencapai 5-7 kali dan hal itu masih dikatakan normal pada bayi pada usia bulan pertamanya. Karena itu, apa yang dikeluhkan oleh Ibu muda tadi sebenarnya hal yang normal, bukan diare dan bukan hal yang harus dicemaskan. Namun, apabila bayi mengalami perubahan yang sangat menonjol dalam pola buang air besarnya, baik frekuensi maupun keenceran fesesnya, maka sangat mungkin memang bayi tersebut menderita diare dan tentu saja harus dikonsultasikan ke dokter anak. Diare pada bayi muda umumnya adalah pertanda adanya infeksi yang berbahaya.

Dengan bertambahnya umur, maka frekuensi buang air besar pada bayi akan semakin berkurang. Demikian pula kepadatan fesesnya akan meningkat (lebih padat). Pada anak yang lebih besar, feses akan berbentuk dan frekuensinya umumnya 1 sampai 3 kali sehari. Apabila frekuensi buang air besar meningkat atau feses anak menjadi lebih encer daripada biasanya maka anak disebut menderita diare.

Antara kewaspadaan dan kepanikan

Diare harus diwaspadai, karena ia adalah penyakit yang berbahaya, namun tentu saja kekhawatiran tidak sama dengan kepanikan. Agar tidak kehilangan kewaspadaan tetapi juga tidak jatuh pada kepanikan yang tak proporsional, orang tua perlu mengenal dengan baik apa pengertian diare dan juga tanda bahaya dari penyakit ini. Pada bagian selanjutnya tulisan ini akan dipaparkan beberapa ancaman bahaya yang perlu dikenal orang tua dengan baik.

Tanda Bahaya Umum

Tanda bahaya umum yang harus diwaspadai pada anak dengan diare adalah :
1.Tidak sadar : karena dehidrasi berat atau infeksi intrakranial (ensefalitis atau meningitis)
2.Kejang : karena gangguan keseimbangan elektrolit berat, misalnya hipernatremia atau infeksi intrakranial
3.Memuntahkan semuanya : dapat menyebabkan dehidrasi atau pemberatan dehidrasi

Gambar 2 : Menawarkan minuman (Sumber : ICATT)




Keterangan gambar 2: Anak yang mengalami penurunan kesadaran tidak merespons jika ditawari minum. Bandingkan dengan anak tak dehidrasi (minum wajar) dan anak dengan dehidrasi tak berat (minum lahap)

Gambar 3. Menuntahkan semuanya (Sumber ICATT)


Keterangan : Anak yang memuntahkan semua yang diberikan harus dirujuk ke fasilitas kesehatan dengan rawat inap karena sangat berisiko untuk mengalami dehidrasi atau memperburuk derajad dehidrasinya.

Dehidrasi, ancaman bahaya yang paling umum
Anak yang mengalami diare berarti potensial kehilangan cairan tubuhnya dan elektrolit yang ikut terbawa bersama kehilangan cairan tersebut. Elektrolit adalah garam-garam yang sangat diperlukan untuk menjaga stabilitas semua proses normal di dalam tubuh. Kekurangan atau kekurangan elektrolit tertentu akan mengganggu proses-proses normal dalam tubuh. Karenanya kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah yang cukup besar adalah hal yang berbahaya, yang disebut dengan dehidrasi.

Dalam banyak hal, ancaman bahaya yang paling penting pada anak diare adalah dehidrasi, karena dehidrasi dapat menimbulkan syok hipovolumik, gangguan metabolisme akibat darahnya menjadi terlalu asam (asidosis), gangguan lain akibat kekurangan garam kalium misalnya, atau bahkan dapat terjadi kejang jika anak mengalami kelebihan garam natrium.

Dehidrasi dapat terjadi pada anak yang mengalami diare jika selama diare anak tidak minum cukup banyak untuk menggantikan cairan yang keluar. Apalagi jika diare disertai dengan muntah, sehingga anak mengalami kesulitan minum atau takut untuk minum. Banyaknya cairan yang keluar harus diganti dengan asupan cairan yang banyak juga. Keseimbangan harus dijaga, karenanya pertolongan pertama pada setiap anak yang menderita diare adalah minum yang banyak. Jangan lupa pula, karena kehilangan cairan dalam diare selalu disertai dengan kehilangan elektrolit, maka anak juga perlu mendapat penggantian elektrolit yang hilang. Oralit dengan berbagai merek merupakan cairan rehidrasi atau pencegah dehidrasi yang terbaik dan telah tersedia di apotek maupun took obat. Cairan elektrolit juga tersedia dalam kemasan botol, namun jangan dikelirukan dengan minuman elektrolit yang diproduksi sebagai minuman olahraga. Anak yang belum mengalami dehidrasi boleh mengganti oralit dengan banyak minum, meningkatkan minum ASI atau memperbanyak kuah sop.

Apabila anak mengalami kesulitan minum oralit, pada keadaan tertentu akan dibantu dengan selang atau pipa nasogastrik (NGT), jadi oralit langsung dimasukkan ke dalam lambung. Usaha ini dimaksudkan untuk mengatasi dehidrasi tak berat (dehidrasi ringan – sedang) agar anak tidak jatuh kedalam dehidrasi berat. Apabila pemberian cairan rehidrasi melalui pipa nasogastrik tidak berhasil atau anak muntah terus, maka infus menjadi pilihan cara untuk melakukan rehidrasi.

Diare pada bayi muda selalu dianggap berbahaya


Diare pada bayi yang berusia 0-2 bulan selalu dianggap berbahaya, terutama jika terjadi pada empat minggu pertama kehidupan. Diare pada usia ini seringkali merupakan pertanda adanya infeksi yang berat. Kalaupun tidak, dehidrasi yang terjadi pada kelompok usia ini lebih berbahaya bila dibandingkan dengan kelompok usia yang lebih tua. Karenanya, orang tua perlu mengenali pola buang air besar normal pada bayi dan juga selalu waspada apabila bayi muda menderita diare.

Diare dengan feses bercampur darah


Feses yang bercampur bercak darah merupakan tanda klinis adanya disenteri. Umumnya disebabkan oleh bakteri shigela, namun dapat juga disebabkan oleh amoeba. Disenteri memerlukan antibiotika atau anti amoeba, sedangkan diare lain umumnya tidak memerlukan pemberian obat-obat ini. Disenteri yang tidak mendapat antibiotika mungkin akan menjadi berkepanjangan. Apabila melampaui 2 minggu, diare ini akan disebut dengan diare persisten. Diare yang berkepanjangan akan menyebabkan masalah nutrisi pada anak, karena anak menjadi malas makan dan juga dapat menyebabkan penyerapan sari makanan kurang baik. Akibatnya, anak dapat menderita gizi kurang dan bukan tidak mungkin akan jatuh ke dalam gizi buruk.

Seorang anak yang mengalami gizi kurang atau atau gzi buruk cenderung untuk mengalami infeksi dan sebaliknya infeksi yang berulang pada seorang anak akan mengganggu nutrisinya. Inilah lingkaran setan antara masalah gizi dan infeksi pada anak. Lingkaran setan ini harus diputuskan dengan pengobatan diare secara tepat dan penanganan nuturisi yang memadai. Pengenalan diare yang disebabkan oleh infeksi dan penanganannya harus menjadi perhatian bersama dokter dan orang tua.

Adanya darah dalam feses anak seringkali kurang dikenali oleh orang tua, karena jumlah darah biasanya tidak cukup banyak, mungkin hanya bercak-bercak saja. Karenanya, apabila anak diare, orang tua perlu mencermati kemungkinan adanya darah dalam feses, selain frekuensi dan bentuk fesesnya. Darah tidak selalu dapat ditemukan pada feses anak yang mengalami disenteri, karenanya setiap buang air besar, feses perlu diamati warnanya.

Diare dengan demam tinggi


Demam tinggi juga dapat menjadi pertanda adanya diare karena infeksi bakterial yang memerlukan antibiotika. Demam yang tidak tinggi dan tidak adanya darah dalam feses biasanya menunjukkan, bahwa diare tidak disebabkan oleh bakteri dan tidak memerlukan antibiotika. Namun demikian, seperti dijelaskan di depan, masih ada ancaman bahaya lain pada setiap anak diare, yakni dehidrasi. Jadi pencegahan dehidrasi atau mengatasi dehidrasi harus menjadi perhatian pada setiap anak dengan keluhan diare.

Bagaimana Dokter Menentukan Derajad Dehidrasi ?
Ada beberapa cara menentukanderajad dehidrasi, di antaranya adalah :

1. Memerhitungkan kehilangan berat badan. Cara ini sulit dilakukan, karena berat badan anak sebelum sakit belum tentu diketahui
2. Skor Maurice King
3. Menurut MTBS dan WHO

Menurut MTBS dan WHO, 4 tanda dehidrasi yang perlu diperiksa adalah : keadaan umum (letargi, tidak merespons minuman, gelisah atau baik) ; rasa haus (tak merespons minuman, lahap atau biasa), elastisitas kulit (cubitan kulit perut kembali sangat lambat, lambat atau normal) dan mata cekung (ada atau tidak). Dengan panduan MTBS dan dengan kerja sama dengan keluarga pasien, dokter atau paramedis dapat menentukan derajad dehidrasi anak.. Gambar 4 dan 5 menngambarkan bagaimana pemeriksaan elastisitas kulit dan mata cekung.

Gambar 4. Pemeriksaan elastisitas kulit

Gambar 5. Mata Cekung


Pengobatan diare yang benar

Pencegahan dehidrasi atau mengatasi dehidrasi yangt sudah terjadi adalah pengobatan yang terbaik untuk anak yang menderita diare. Anak perlu minum lebih banyak daripada biasanya. Pemberian ASI harus dilanjutkan. Oralit atau cairan elektrolit lain diberikan sesuai dengan status dehidrasi anak. Eloknya, ternyata secara fisiologis pemberian oralit juga akan membantu mempercepat berhentinya diare. Pemberian makanan juga dilanjutkan. Antibiotika hanya diberikan jika diare disebabkan oleh bakteri seperti telah dibicarakan di depan. Penggunaan antibiotika yang tidak tepat justru dapat memacu atau memperberat diare. Penelitian mengenai hal ini banyak dilakukan para ahli. Bila berminat, silakan membaca artikel yang bertopik "diare akibat penggunaan antibiotika" atau menggunakan kata kunci "antibiotic-associated diarrhea" jika akan menelusuri artikel ilmiah yang tersebar di berbagai sumber di dunia internet.

Perlukah obat anti diare diberikan?

Diare pada anak tidak memerlukan obat-obat anti diare. Beberapa penelitian menunjukkan, bahwa obat anti diare tidak bermanfaat untuk diare pada anak, bahkan justru dapat menyebabkan munculnya ancaman bahaya baru pada anak. Bahaya yang dapat terjadi akibat pemberian obat anti diare adalah usus yang berhenti bekerja atau mengalami intususepsi, yakni adanya bagian usus yang masuk dan terjepit bagian usus di bawahnya. Intususepsi pada beberapa kasus dapat membaik secara spontan, atau membaik dengan pemeriksaan radiologi yang sekaligus menjadi terapi. Sayangnya, pada sebagian kasus yang lain, intususepsi hanya dapat diterapi dengan operasi. Karenanya, pemberian antidiare saat ini tidak direkomendasikan, baik obat antidiare yang dimaksudkan untuk segera menghentikan diare dengan cara mengurangi gerakan usus atau dengan meningkatkan penyerapan cairan usus.

Obat-obat baru untuk diare

Zink merupakan obat yang relatif baru dalam pengobatan diare. Berbagai penelitian menunjukkan, bahwa pemberian zink bermanfaat dalam pengobatan diare karena membantu mempercepat berhentinya diare secara tidak langsung melalui perbaikan kondisi usus. Zink juga perlu diberikan pada anak diare karena selama diare anak juga kehilangan zink bersama dengan hilangnya cairan dan elektrolit akibat keluarnya feses yang berlebihan, padahal telah diketahui sebelumnya, bahwa zink sangat bermanfaat untuk sistem imunitas tubuh dan sangat berperan dalam tumbuh kembang anak. Jadi suplementasi zink sekarang harus diberikan pada anak yang mengalami diare, baik diare karena virus maupun diare bakterial, baik diarenya akut maupun kronik. Berita baiknya, sediaan zink tidak termasuk obat mahal. Zink tersedia dalam sediaan tablet yang mudah hancur jika d imasukkan ke dalam satu sendok air. Umumnya anak berusia satu tahun ke atas akan mendapat zink 20 mg setiap hari selama 10 hari untuk memperbaiki diarenya, mencegah berulangnya diare dalam tiga bulan ke depan dan memenuhi kebutuhan tumbuh kembang anak.Pemberian zink telah direkomendasikan Departemen Kesehatan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan organisasi kesehatan sedunia (WHO).

Probiotik juga merupakan konsep pengobatan yang relatif baru. Sayangnya obat ini tergolong mahal, sehingga walaupun sudah banyak penelitian yang membuktikan manfaat pemberian probiotik, obat ini belum masuk dalam rekomendasi resmi WHO. Probiotik dapat diberikan pada anak yang menderita diare bersama-sama dengan pemberian zink dan cairan elektrolit. Anak yang menderita diare yang berhubungan dengan penggunaan antibiotika yang tidak tepat sangat baik jika mrendapat tambahan terapi dengan probiotik ini. Dalam hal ini probiotik yang dimaksud adalah probiotik yang dikemas dengan cara khusus dengan dosis atau kandungan kuman dalam jumlah tertentu, jadi bukan dalam bentuk minuman sehat atau susu.

Pencegahan Diare

Tujuh upaya yang telah terbukti efektif mencegah diare adalah :

1. Pemberian ASI

2. Memperbaiki makanan sapihan

3. Menggunakan air bersih yang cukup banyak

4. Kebiasaan mencuci tangan

5. Menggunakan jamban keluarga

6. Cara membuang tinja yang baik dan benar (termasuk tinja bayi)

7. Imunisasi campak (1-7% diare berhubungan dengan campak, diare yang terjadi pada anak dengan campak lebih sulit diobati dan cenderung lebih lama dan lebih berat)

Beberapa Mitos dan Praktek Masyarakat yang Perlu Dikoreksi
1. Diare adalah tanda bayi atau anak akan mendapatkan peningkatan kepandaian
Diare adalah gejala adanya infeksi atau intoleransi terhadap makanan tertentu.
Faktor penyebabnya harus ditentukan, agar dapat ditentukan tindakan yang
bijaksana.
2. Diare adalah penyakit umum, jadi tidak berbahaya
Diare dengan dehidrasi berat mengancam jiwa anak dan menjadi salah satu
penyebab kematian bayi/anak
3. Pemberian antibiotika pada setiap anak diare
Kebanyakan diare tidak disebabkan oleh bakteri, sehingga pemberian antibiotika
tidak selalu merupakan tindakan yang bijaksana. Kerap kali orang tua menunjukkan
ketidakpuasannya jika dokter tidak memberikan antibiotika. Antibiotika bahkanjika
dapat memperlama kesembuhan diare.
4. Pemberian obat anti diare pada anak
Obat anti diare yang dimaksudkan untuk segera menghentikan diare tidak
direkomendasikan karena sebagian terbukti tidak bermanfaat dan sebagian yanglain
justru membahayakan.
5. Penghentian pemberian susu atau makanan pada anak diare
Penghentian makanan atau susu hanya dilakukan pada anak dengan dehidrasi berat
selama resusitasi cairan dan makanan segera diberikan secara bertahap setelah
anak terehidrasi. Bila tidak ada dehidrasi berat, makanan harus tetap diberikan, kecuali jika diare berhubungan dengan penggantian susu atau pemberian makanan tertentu.

Baca Selengkapnya »»

Kamis, 16 Oktober 2008

@Top 10 Kebiasaan Makan Yang Aneh Pada Manusia

. Kamis, 16 Oktober 2008
1 komentar

Mamang tukang sayur sebelah rumah gua bilang tahu tempe itu enak,pete dan jengkol itu sedap,apalagi jika dimakan dengan sambel terasi,uenak e rekkk...tetapi ada sebagian orang-orang yang memiliki kelainan makan yang tidak bisa menikmati hal tersebut,justru dia lebih menikmati makan benda-benda yang tergolong ekstrim...dan ini merupakan suatu kebiasaan makan yang aneh...inilah 10 kebiasaan makan yang aneh tersebut....

1. Necrophagia
Necrophagia adalah seorang manusia yang suka makan daging manusia yang sudah mati. Hal ini tidak umum tetapi dalam prakteknya lumrah terdapat dalam kehidupan manusia.mungkin juga sumanto termasuk didalamnya yah...hahahha
2. Coprophagia
Coprophagia adalah seorang manusia yang suka menkonsumsi kotoran; ini sangat jarang pada manusia.Mengkonsumsi kotoran orang lain membawa risiko kontraktor penyakit menyebar melalui fecal, seperti hepatitis. Hepatitis A, Hepatitis E, radang paru-paru, dan influenza. Vaksinasi umumnya direkomendasikan untuk orang-orang yang terlibat dalam praktek ini.
3. Autosarcophagy
Ini adalah kekacauan dari diri-kanibalisme. Ini dikategorikan sebagai pica (gangguan yang berkaitan dengan konsumsi hal yang tidak boleh dimakan). Beberapa orang akan terlibat dalam diri-kanibalisme ekstrim , misalnya makan kulit sendiri, minum darah mereka sendiri, yang disebut praktek autovampirism. Pada Januari 13, 2007,di Denmark artis Marco Evaristti menjadi tuan rumah pesta makan untuk teman paling akrabnya. Ini adalah tepat kutipan dari Bernd diambil dari usenet di mana dia ditawarkan untuk konsumsi diri sendiri:
i,m a male who really love’s the thought of being on the dinner table,
my body is yours to cook anyway you want, i am for real my flesh is
yours. fry me,broil me barbacue me i don,t care just as long as you
enjoy your meal, i want to be your meal, its my calling an i’m ready.
longpig!

4. Anthropophagy
Hal ini juga lebih dikenal sebagai kanibalisme. Di antara manusia itu telah dilakukan oleh berbagai kelompok di masa lalu di Eropa, Amazon Basin, biasanya terhubung ke dalam ritual perang suku. Fiji pernah dikenal sebagai 'pulau kanibal'. Chaco Canyon reruntuhan Anasazi, budaya yang telah diinterpretasikan oleh beberapa archaeologists sebagai bukti upacara kanibalisme.
5. Geophagy
Geophagy adalah orang yang punya kebiasaan makan seperti tanah liat, dan kapur. Banyak ilmuwan percaya bahwa ini berbahaya, sedangkan yang lainnya bahwa mungkin ada manfaat untuk menyesuaikan diri dengan praktek, sejak manusia dan binatang sama telah terlibat di dalamnya untuk ribuan tahun. Seperti coprophagia, mungkin berbahaya karena telur parasit dalam kotoran hewan.
6. Urophagia
Urophagia adalah konsumsi air seni,baik air seni sendiri atau orang lain. Urophagia umumnya dianggap tidak berbahaya, karena air seni individu sehat adalah steril. Namun, ada risiko yang kecil jika ada penyakit hadir, atau infeksi bakteri di pekencingan. Mungkin juga ada efek sekunder, seperti kulit Gatal-gatal di individu sensitif terhadap air kencing.
7. Hyalophagia
Hyalophagia adalah kebiasaan makan kaca. juga dianggap sebagai bentuk pica. Hyalophagia sangat membahayakan manusia sebagai konsumsi kaca memiliki possiblity untuk memotong, membuka perut, intestines, dan tenggorokan karena melewati sistem.
8. Trichophagia
Trichophagia kebiasaan yang suka makan rambut. Seringkali, rambut panjang yang masih terpasang di kepala ditelan. Rambut akhirnya mengumpul dalam sistem gastrointestinal menyebabkan gejala seperti gangguan pencernaan dan sakit perut. pencahar dapat diberikan kepada teknologi yang trichobezoar (hairball) untuk mengeluarkannya. Pada tanggal 24 November 2007,di chicago amerika serikat telah menemukan 4,5 kg rambut dalam perut pasien berusia 18 tahun yang menderita trichophagia.
9. Xylophagia
Xylophagia adalah seseorang yang suka mengkonsumsi kayu. Ini adalah salah satu bentuk kekacauan makan yang dikenal sebagai pica. Orang yang menderita kekacauan makan ini biasanya mengkonsumsi sesuatu seperti kertas, pencil, kulit pohon atau item lainnya yang terbuat dari kayu.biasanya tidak terkait dengan masalah psikologis; itu adalah khas dari standar lisan fiksasi bayi.
10. Anorexia
Anorexia sendiri adalah susah makan dan sering terkait dengan kebiasaan aneh lainnya seperti minum air jeruk laced dengan katun, wol untuk memberikan rasa kenyang palsu. Ini adalah kekacauan makan yang serius yang menyebabkan banyak kematian setiap tahun di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya »»

Minggu, 12 Oktober 2008

@Top 30 Tempat Yang Paling disukai Bakteri diRumah

. Minggu, 12 Oktober 2008
1 komentar

Ini adalah daftar dari statistik diterbitkan oleh Pusat Pengendalian. Untuk kompilasi daftar, peneliti mengunjungi 35 rumah, swabbing untuk bakteri di 32 lokasi di setiap rumah. Setelah Anda membaca daftar ini - segeralah anda melakukan bersih-bersih,FDA merekomendasikan 1 sendok teh kaporit pemutih ke 1 kuart air untuk membunuh bakteri dirumah.Gosokan!

1. Toilet bowl: 3.2 million bacteria/square inch
2. Kitchen drain: 567,845 bacteria/square inch
3. Sponge or counter-wiping cloth: 134,630 bacteria/square inch
4. Bathtub, near drain: 119,468 bacteria/square inch
5. Kitchen sink, near drain: 17,964 bacteria/square inch
6. Kitchen faucet handle: 13,227 bacteria/square inch
7. Bathroom faucet handle: 6,267 bacteria/square inch
8. Bathroom sink, near drain: 2,733 bacteria/square inch
9. Pet food dish, inside rim: 2,110 bacteria/square inch
10. Kitchen floor, in front of sink: 830 bacteria/square inch
11. Toilet floor, in front of toilet: 764 bacteria/square inch
12. Kitchen countertop: 488 bacteria/square inch
13. Bathroom countertop: 452 bacteria/square inch
14. Garbage bin: 411 bacteria/square inch
15. Dish towel: 408 bacteria/square inch
16. Toy: 345 bacteria/square inch
17. Kitchen tabletop: 344 bacteria/square inch
18. Home office phone or refrigerator door: 319 bacteria/square inch
19. Toilet seat: 295 bacteria/square inch
20. Bathroom light switch: 217 bacteria/square inch
21. Microwave buttons: 214 bacteria/square inch
22. Kitchen chopping board: 194 bacteria/square inch
23. Child-training potty: 191 bacteria/square inch
24. Infant changing mat and infant high chair: 190 bacteria/square inch
25. Kitchen phone: 133 bacteria/square inch
26. Bathroom door’s inside handle: 121 bacteria/square inch
27. Toilet’s flush handle: 83 bacteria/square inch
28. TV remote control: 70 bacteria/square inch
29. Home office computer keyboard: 64 bacteria/square inch
30. Home office computer mouse: 50 bacteria/square inch.


Waspadalah....selalu jaga kebersihan.....

Baca Selengkapnya »»

@Dua Varian Gen Meningkatkan Resiko Kebotakan

.
0 komentar

TELAH lama diketahui kebotakan atau yang dikenal sebagai androgenic alopecia memiliki hubungan dengan faktor genetik. Keturunan menjadi faktor terbesar, yakni mencapai 80%.

Belum lama ini para peneliti dari Inggris, Islandia, Swiss, dan Belanda sukses mengidentifikasi dua varian gen yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kebotakan. Kedua varian itu berada di sebuah rentang DNA pada kromosom 20. Penelitian ini meneliti 1.125 pria keturunan Eropa.

"Varian-varian ini ditemukan pada satu dari tujuh pria Kaukasia dan menyediakan pemahaman baru mengenai penyebab kondisi yang umum, tetapi terkadang menyusahkan ini," kata tim peneliti.

Tim Spector dari King's College London, salah satu dari peneliti, menyatakan penemuan ini dapat dimanfaatkan untuk menemukan terapi atau obat untuk mencegah atau mengatasi kerontokan rambut. "Ramalan dini sebelum terjadinya kerontokan rambut mungkin akan menghasilkan beberapa terapi yang lebih efektif ketimbang mengobati kerontokan yang telah memasuki tahap akhir," kata Spector.

Androgenic alopecia juga dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung koroner dan hipertensi. n MI/U-2

Belum ditemukan penjelasan yang kuat, tetapi satu teori mengatakan beberapa gen yang terlibat dalam proses kerontokan rambut juga berperan dalam mekanisme molekul penyakit-penyakit tersebut.

Baca Selengkapnya »»

Sabtu, 11 Oktober 2008

@Ketentuan-Ketentuan SebeLum Donor Darah

. Sabtu, 11 Oktober 2008
0 komentar

Apakah Anda hendak mendonorkan darah?Mengingat Pasokan Darah Semakin Menipis,sedangkan kebutuhan akan Darah semakin Meningkat, Jika ya, Anda harus memperhatikan ketentuan-ketentuan teknis ketika akan mendonorkan darah.

Syarat-syarat teknis menjadi donor darah:
1.Umur 17--60 tahun (usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua)
2.Berat badan minimal 45 kg
3.Temperatur tubuh: 36,6--37,5 derajat Celsius
4.Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 - 160 mmHg, diastole = 70 - 100 mmHg
5.Denyut nadi teratur yaitu sekitar 50--100 kali/menit
6.Hemoglobin perempuan minimal 12 gram, sedangkan untuk pria minimal 12,5 gram
7.Jumlah penyumbangan per tahun paling banyak lima kali dengan jarak penyumbangan sekurang-kurangnya tiga bulan. Keadaan ini harus sesuai dengan keadaan umum donor.

Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
1.Pernah menderita hepatitis B
2.Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
3.Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
4.Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
5.Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
6.Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
7.Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
8.Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
9.Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toksin
10.Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
11.Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
12.Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
13.Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
14.Sedang menyusui
15.Ketergantungan obat, alkoholisme akut dan kronis
16.Mengidap sifilis, tuberkulosis secara klinis, epilepsi dan sering kejang, penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
17.Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya, kekurangan G6PD, talasemia, dan polibetemiavera
18.Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
19.Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah.

Semoga Info ini bermanfaat buat semua pembaca yang ingin mendonorkan darah,agar tidak merugikan kedua belah pihak....

Baca Selengkapnya »»

@Hadapi Influenza Dengan vitamin C

.
0 komentar

Perubahan cuaca sering membuat daya tahan tubuh menurun dan menjadi sangat rentan terhadap penyakit. Jika daya tahan tubuh kita sudah menurun, virus penyebab batuk, pilek, dan sakit perut seperti diare akan mudah menghampiri dan mulai menyerang.

Biasanya, dalam kondisi yang demikian, antibiotik menjadi andalan untuk mengatasi gangguan penyakit-penyakit tersebut. Padahal, sebenarnya tubuh kita telah memiliki mekanisme sistem kekebalan yang digunakan untuk menangkal faktor atau zat yang berasal dari luar tubuh yang dapat membahayakan kesehatan kita.Karena kekebalan tubuh bersifat dinamis dan virus mampu bermutasi, kita harus mempunyai gaya hidup yang sehat untuk dapat memperkuat pertahanan tubuh kita. Apalagi saat ini banyak bermunculan penyakit-penyakit baru yang berbahaya, seperti virus flu burung.

Flu merupakan penyakit yang diakibatkan oleh infeksi virus, yang menyebabkan peradangan pada sistem pernapasan kita. Selama ini, vitamin C bukan hanya dikenal sebagai primadona-nya vitamin, tetapi banyak orang yang menggunakannya sebagai penangkal flu dan mengobati sariawan.

Berdasarkan sebuah penelitian yang pernah dilakukan oleh Dr. Linus Pauling, diketahui bahwa vitamin C memiliki kemampuan untuk menghambat partikel virus agar tidak menyebar melalui sel dan jaringan tubuh. Selain itu, vitamin C juga mengurangi kemampuan molekul oksigen sampai menjadi radikal bebas, kemudian menghancurkan asam nukleat virus.Apabila melihat manfaat dari vitamin, rasanya tidak salah jika kita mulai membiasakan diri untuk memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh kita dengan gaya hidup sehat dan selalu mengonsumsi buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin C, seperti buah jambu batu, jeruk, apel, kapri, daun pepaya dan lain sebagainya.

Cara mencegah flu, antara lain biasakan untuk mencuci tangan dengan sabun, minum banyak air putih; minimal 8 gelas sehari, usahakan menghindari orang lain yang terkena flu. Jaga selalu daya tahan tubuh dengan cukup istirahat, konsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan selalu memenuhi kebutuhan vitamin C.

Baca Selengkapnya »»

@Lemak Tubuh Tingkatkan Resiko 6 Jenis Kanker

.
0 komentar

Kelebihan berat badan menjadi momok bagi banyak orang. Apalagi hal tersebut menjadi salah satu penyebab seseorang terancam enam jenis kanker.

Hal ini dikemukakan berdasarkan laporan dari kelompok peneliti kanker di Washington, Amerika Serikat, seperti diberitakan Los Angeles Times. Sebuah institut Amerika untuk penelitian kanker dan World Cancer Research Fund memberikan 10 rekomendasi untuk pencegahan kanker, termasuk membatasi konsumsi daging merah dan alkohol. Hindarilah menggunakan daging, dan yang terpenting, menggunakannya dalam jumlah yang banyak.Sebuah organisasi nonprofit di Amerika, mengajak masyarakat untuk sebisa mungkin menjaga berat badan dalam batas normal seperti yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) atau pemerintah Amerika, dan hindarilah penambahan berat badan dan penambahan lingkar pinggang pada masa tua.

"Rekomendasi menunjukkan apa yang ilmu pengetahuan katakan pada kami hari ini: Bahkan kelebihan lemak tubuh dalam jumlah sedikit pun, terutama jika lemak tersebut terdapat di pinggang, dapat meningkatkan risiko," kata W. Philip T. James, ketua International Obesity Task Force untuk daerah London, dan sekaligus salah satu anggota juri internasional yang menyiapkan laporan penelitian.

Penambahan lemak tubuh, terutama di bagian perut, memengaruhi tingkat hormon dan faktor pertumbuhan, di mana dapat mengakibatkan pengembangan sel kanker. Kegemukan dapat dikenali dengan "sebuah bagian yang seperti meradang terus-menerus dalam tingkat yang rendah" dalam tubuh yang dapat mendorong terjadinya kanker.

Penelitian juga menunjukkan adanya hubungan antara penumpukan lemak dan kanker di kerongkongan, pankreas, usus dan anus, dinding rahim, dan ginjal, seperti kanker payudara pada wanita yang sudah memasuki masa menopause.Ada dua rekomendasi untuk mengontrol berat badan, yaitu mengaktifkan badan untuk paling tidak 30 menit sehari dan hindari sebisa mungkin makan makanan cepat saji, soda yang mengandung gula, dan pemrosesan makanan yang rendah serat atau kadar gula atau lemak tinggi.

Rekomendasi lainnya, antara lain memakan lebih banyak buah dan sayuran. Peneliti mengatakan bahwa orang memakan berbagai bentuk diet vegetarian memiliki risiko rendah terkena beberapa penyakit, termasuk kanker.Direkomendasikan juga membatasi konsumsi daging merah hingga 18 ons per minggu, kecuali dalam kesempatan yang jarang terjadi. Hindari penggunaan daging, baik yang diawetkan, diasapkan, diasinkan, atau produk-produk yang dikemas secara kimiawi seperti ham, bacon, dan hot dog.

Berdasarkan penelitian, setiap orang yang melebihi 18 ons per minggu untuk konsumsi daging merah, setiap penambahan konsumsi 1,7 ons per hari akan menambah risiko terkena kanker sebesar 15%. Setiap penambahan 1,7 ons konsumsi daging olahan per hari akan menambah risiko 21% terkena kanker.Minuman beralkohol juga menjadi faktor bagi kanker mulut, faring atau saluran udara, laring atau pita suara, kerongkongan, usus, dan hati. Konsumsi alkohol sebaiknya dibatasi pada dua minuman per harinya untuk laki-laki, dan satu untuk perempuan. Ketika Anda sudah terkena kanker, alkohol dalam jumlah sedikit pun akan menaikkan risiko Anda.

Rekomendasi lainnya termasuk juga membatasi penggunaan garam dan semakin pentingnya vitamin dan mineral dalam makanan, dibandingkan suplemen-suplemen diet.

"Penting untuk mencatat hal ini, setiap orang harus secara pasti mengontrol berbagai risiko mereka yang dapat membuat berbagai jenis kanker berkembang," kata Collen Doyle, direktur komunitas kanker Amerika. "Perubahan gaya hidup dapat membuat perbedaan yang jelas."

Baca Selengkapnya »»

Rabu, 08 Oktober 2008

@Kipas Angin Hindari Kematian Mendadak Bayi

. Rabu, 08 Oktober 2008
0 komentar

SINDROM kematian mendadak bayi (sudden infant death syndrome--SIDS) adalah penyebab utama kematian bayi berusia satu bulan hingga satu tahun di Amerika Serikat.

Penelitian yang dipimpin Dr. De-Kun Li dari Kaiser Permanente Division of Research, California, AS, menyimpulkan penggunaan kipas angin untuk sirkulasi udara dapat menurunkan risiko SIDS. "Lingkungan tidur bayi sangat penting. Memperbaiki ventilasi kamar dapat menurunkan risiko (SIDS)," kata Li.

SIDS terjadi akibat berbagai hal, di antaranya ketidaknormalan otak yang mengakibatkan bayi tidak bisa menghirup napas dan terbangun ketika tidak mendapatkan oksigen yang mencukupi saat terlelap.

Li dan timnya mewawancarai 185 ibu yang kehilangan bayi mereka akibat SIDS serta 312 ibu bayi dari ras dan usia yang sama. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain, para peneliti menemukan penggunaan kipas angin berhubungan dengan 72% penurunan risiko SIDS. Hanya 3% dari bayi-bayi yang meninggal memiliki kipas angin di dalam kamar selama tidur terakhir mereka. Adapun jumlahnya mencapai 12% di kalangan bayi yang hidup.

Dr. Fern Hauck dari Universitas Virginia, Charlottesville, mengatakan studi lebih lanjut masih diperlukan untuk memperkuat hasil penelitian tersebut.

Baca Selengkapnya »»

Senin, 22 September 2008

@Pembunuh 20 ribu orang perhari

. Senin, 22 September 2008
0 komentar

Kanker masih menjadi penyakit menakutkan dan salah satu pembunuh tertinggi di dunia saat ini. American Cancer Society memproyeksikan, pada tahun 2007 terjadi 12,3 juta kasus kanker di seluruh dunia dan ada sekitar 20 ribu orang meninggal setiap hari akibat penyakit ini.

Dalam laporannya yang didasarkan data International Agency for Research on Cancer, salah satu cabang World Health Organization (WHO), American Cancer Society menyebutkan bahwa sekitar 7,6 juta orang meninggal sepanjang tahun ini akibat berbagai jenis kanker.

Kanker paru-paru merupakan jenis kanker yang mendapat sorotan dalam laporan tersebut. Penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh kebiasaan merokok ini menimbulkan sekitar 975 ribu kematian pada pria dan 376 ribu kematian pada wanita.

Salah seorang epidemiologis American Cancer Society, Ahmedin Jemal, mengatakan beban akibat penyakit kanker semakin bertambah di negara-negara berkembang seiring dengan berkurangnya kematian akibat penyakit menular, turunnya angka kematian bayi serta meningkatnya harapan hdup. Menurut Jemal, kasus kanker menjadi umum ketika orang bertambah tua.

Kasus kanker juga meningkat di negara berkembang karena orang semakin terbiasa dengan perilaku yang memicu kanker seperti merokok dan konsumsi lemak berlebihan, kata Jemal.

Laporan itu memperkirakan di negara maju terdapat sekitar 5,4 juta orang mengidap kanker dan 2,9 juta di antaranya meninggal. Di negara berkembang, angkanya lebih besar yakni 6,7 juta kasus dan 4,7 juta di antaranya berakhir dengan kematian.

Secara keseluruhan, 75 persen anak penderita kanker dapat bertahan selama lima tahun di Eropa dan kawasan Amerika Utara. Sedangkan di wilayah Amerika Tengah, hanya 48 hingga 62 persen anak penderita kanker dapat bertahan selama tiga tahun.

Laporan itu menyebutkan pula bahwa kanker yang berhubungan dengan infeksi seperti kanker perut, hati atau serviks lebih banyak ditemukan di negara-negara berkembang. Hanya sedikit saja yang bisa bertahan dari kanker di negara berkembang akibat dari minimnya layanan pengobatan dan deteksi sejak dini.

Secara global, 15 persen dari seluruh jenis kanker disebabkan oleh infeksi. Bakteri Helicobacter pylori dikenal sebagai penyebab kanker perut , human papillomavirus menyebabkan kanker serviks dan hepatitis bisa menyebabkan kanker hati.

Di antara pria, khususnya negara maju, tiga jenis kanker yang banyak ditemukan adalah prostat, paru-paru dan kanker kolorektal. Sedangkan di negera berkembang, tiga jenis kanker terbanyak adalah paru-paru, perut dan hati.

Pada wanita di negara maju, tiga jenis kanker yang mendominasi adalah paru-paru, payudara dan kolorektal. Di negara berkembang, jenis kanker yang banyak diderita wanita dalah payudara, serviks dan perut. Sebanyak 465 ribu wanita diproyeksikan meninggal akibat kanker payudara pada tahun ini, sehingga jenis kanker ini menjadi penyebab kematian wanita tertinggi di dunia.

Baca Selengkapnya »»
 

Label

Nama_Blog_Anda is proudly powered by Blogger.com | @CopyRight 2008